Friday, November 22, 2013

System Developments

 Siklus hidup pengembangan sistem adalah konsep yang menyatakan bahwa setiap proyek pengembangan sistem akan memiliki proses atau siklus hidup yang pada dasarnya sama yaitu analisis sistem, dan implementasi.

 Masalah yang berkaitan dengan pemakai yang secara historis mengganggu pengembangan sistem informasi berbasis komputer:
  • Antusiasme liar, para pemakai menunjukkan kebahagiaan karena sistem yang baru terlihat "baik", bisa dijalankan dan dapat memberi manfaat pada pemakai atau memenuhi kebutuhan.
  • Kekecewaan mendalam, para pemakai kemudian mengalami kekecewaan karena mereka ternyata harus melakukan usaha yang keras untuk beradaptasi denagn sistem yang baru dan sistem tersebut terbukti kurang dapat memberi manfaat yang diharapkannya.
  • Kebingungan total, pemakai merasa sulit untuk menentukan apa yang harus dilakukannya untuk beradaptasi dengan sistem yang baru.
  • Mencari kesalahan, akibat adanya ketidakcocockan pemakai dengan sistem baru, mereka cenderung mencoba mencari dan menumpukkan kesalahan pada sistem.
  • Hukuman bagi yang tak bersalah, pemakai kemudian menyalahkan orang-orang lain di sekitarnya yang dianggap tak mampu memberikan jalan keluar terbaik dalam rangka menjalankan sistem.
  • Promosi bagi non peserta, orang-orang yang justru tidak berkaitan dengan sistem sebelumnya justru mendapat kepercayaan untuk menjalankan sistem.

      beberapa praktek-praktek pengembangan sistem untuk setiap hal berikut:
    a. standar-standar dokumentasi
    b. produktivitas analis/pemrogram
    c. pemeliharaan dan pengendalian perubahan program
    d. administrasi database
    e. keterlibatan audit dalam pengembangan sistem

    1. Standar-standar dokumentasi, dokumentasi harus dibuat untuk setiap tahap pengembangan sistem mulai dari perencanaan, operasi, maupun analisis sistem. Dokumen yang berisi tentang komentar pemakai terhadap sistem dalam tahp analisis merupakan input bagi perancangan sistem berikutnya.
    2. Produktivitas analis/pemrogram, dalam rangka memperoleh produktivitas analis/pemrogram sesuai dengan yang diinginkan maka mereka perlu diberikan kompensasi yang memedai. Jika hal tersebut telah dilakukan, maka kemudian perlu dilakukan pengendalian. Pengendalian yang salah satunya adalah pengawasan harus menjamin produktivitas analis/pemrogram sesuai dengan kompensasi yang mereka terima.
    3. Pemeliharaan dan pengendalian perubahan program, hal yang penting dalam rangka memperoleh hasil yang sesuai dengan harapan secara kontinu adalah pemeliharaan program agar dapat selalu bisa dimanfaatkan sebaik mungkin. Perubahan merupakan salah satu unsur penting dalam pemelihara, sebab perubahan perlu dilakukan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pemakai.
    4. Administrasi database, seorang database administration (DBA) harus melakukan definisi data dan keamanan data. Data-data yang diperlukan oleh penggun aprogram harus benar-benar disiapkan sehingga data-data yang tidak relevan dapat disisihkan dan data-data yang seharusnya hanya diketahui bebrapa pihak tidak boleh diketahui pihak lain apalag pihak eksternal maka DBA perlu menjaga data tersebut hanya kepada pemakai yang relevan.
    5. Keterlibatan audit falam pengembangan sistem, seorang auditor intern perlu ikut serta secara penuh dalam pengembangan sistem, dengan begitu ia akan tahu secara detail seluk-beluk sistem yang ada. Dengan pengetahuan itu maka auditor dapat mendeteksi kesalahan yang mungkin terjadi dalam penggunaan sistem.

        Analisis terstruktur adalah suatu proses analisis yang dilakukan dalam suatu tahapan-tahapan tertentu secara urut. Dimulai dari survei sistem berjalan dengan baik dan mampu memenuhi kebutuhan pengguna yang diharapkan dari sistem tersebut. Identifikasi kebutuhan pemakai merupakan langkah berikutnya, pakah sistem sebelumnya benar-benar telah memenuhi semua keinginan pemakai. Tahap ketiga dalah identifikasi kebutuhan sistem yang perlu untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai, seiring makin kompleksnya kebutuhan yang harus dipenuhi maka kebutuhan-kebuthan yang belum terpenuhi dan sudah diidentifikasi perlu dipertimbangkan sepenuhnya dalam rangka mengembangkan sistem selanjutnya. Penyajian laporan analisis sistem harus benar-benar memberi informasi yang diperlukan, sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam rangka memutuskan untuk mempertahankan sistem atau keperluan untuk merubahnya.
       Pemrograman terstruktur merupakan konsep yang berkaitan dengan gaya pemrograman umum dan dalam sebagian besar format abstraknya, merupakan jenis dari logika simbolis yang berkaitan dengan ketepatan dan perancangan program. Pemrograman terstruktur mencakup himpunan pedoman untuk gaya pemrograman yang dibutuhkan untuk memperjelas serta memelihara program. Jadi pemrograman terstruktur dapat pula dikatakan sebagai suatu kegiatan pemrograman yang teratur mengikuti kaidah-kaidah tertentu dalam rangka mencaoai suatu tujuan, yaitu menghasilkan kode-kode pekerjaan secara sistematis dan murah.

       CASE adalah proses yang menggunakan teknologi perangakt lunak komputer yang menunjang bidang rakayasa otomatis untuk mengembangkan dan memelihara perangkat lunak atau dapat juga digunakan untuk menggambarkan produk tertentu atau kelompok produk yang mengotomasikan proses pengembangan dan pemeliharaan perangkat lunak tersebut. CASE bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, memperbaiki kualitas perangkat lunak malalui perbaikan standar dan analisis, dan mengurangi biaya pengembangan, dokumentasi, dan pemeliharaan perangkat lunak.

      alat-alat CASE :
      1. Repositori adalah pusat CASE yang memuat inforamasi yang berkaitan dengan arus data, rancangan laporan, spesifikasi, dan keterhubungan pemakai.
      2. Peralatan pendiagraman adalah pendukung yang terotomasi untuk membuat arus data, menstrukturkan bagan dan grafik-grafik lain.
      3. Syntax verifiers merupakan produk CASE yang mampu memverifikasi penggunaan teknik-teknik pendiagraman yang memadai dengan kemampuan menjalankan prosedur pengecekan secara konsisten.
      4. Prototyping merupakan alat yang digunakan untuk mengembangkan keterhubungan sistem-tampilan layar dan format laporan tercetak dengan pemakai sesuai pengembangan sistem yang sedang berlangsung.
      5. Pembuat kode adalah program komputer yang diarancang untuk menghasilkan program-program lain.
      6. Manajemen proyek, alat yang digunakan untuk melacak perkembangan dan mengelola sumber daya proyek.

        aspek-aspek pemrograman berorientasi obyek :

        1. Obyek merupakan pos-pos data intelejen yang memuat baik data maupun aturan-aturan atau prosedur-prosedur yang menetapkan bagaimana obyek berkaitan dengan obyek lainnya.
        2. Enkapsulasi adalah penyembunyian informasi. Definisi penghubung ke program dilakukan dengan cara tertentu dalam rangka menyembunyikan pekerajaan. Obyek mengetahui apa yang dapat dipercaya dan yang tidak serta peran pesan apa yang harus dibiarkan menuju obyek lain.
        3. Inheritansi adalah penyampaian otomatis peralatan atau karakteristik-karakteristik tertentu dari induk ke anak. Sebagian besar anak diwarisi karakteristik dari induknya, obyek juga diwarisi karakteristik induk

          Prototyping adalah suatu proses dalam rangka pengembangan sistem yang dilakukan dengan membuat model aplikasi didasarkan kepada keinginan pemakai, sehingga nantinya dapat diketahui aplikasi bagaimana yang sebenarnya diinginkan dan dibutuhkan pemakai.

          Faktor-faktor pemilihan pemimpin proyek, yaitu:
          • Memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugasnya, mulai perencanaan, penjadwalan, hingga pengendalian proyek.
          • Mampu berkomunikasi dengan baik terhadap berbagai pihak.
          • Dapat mengkoordinasikan dengan baik aktivitas-aktivitas yang ada dalam proyek.

            Tujuan perincian proyek yaitu agar perencanaan dan pengendalian proyek dapat dilakukan secara efektif, membantu pengelolaan sumber daya proyek termasuk penugasan dan pengendalian tenaga kerja.

           Jenis penyesuian yang dapat dibuat untuk estimasi waktu dasar dalam penilaian proyek:
          • Menambah angka rata-rata hasil kerja menurut kompleksitas suat tugas.
          • Melakukan kalkulasi kembali berdasarkan pengalaman dan kompetensi pekerja.

            Low-balling adalah estimasi yan dibuat oleh personil yang bertanggung-jawab untuk tugas-tugas yang waktunya telah diestimasikan, dimana estimasi tersebut cenderung terlalu optimis yang sebenarnya mungkin tidak masuk akal.
            Faktor-faktor:
          • Adanya pengukuran kinerja pekerjaan yang secara hakiki mendorong seseorang ingin tampak lebih baik di mata atasannya.
          • Kurang tepatnya teknik-teknik pengukuran kerja kadang tidak dapat menggambarkan realitas yang ada.
     Komponen-komponen dasar sistem akuntansi proyek:
    • Tarif overhead, yang terdiri dari beban-beban di luar bahan baku dan tenaga kerja yang hanya dapat dibebankan kepada proyek secara tidak langsung.
    • Beban bahan-baku, dalam hal proyek pengembangan sistem sebagian besar beban ini adalah biaya penggunaan komputer dan pendukungnya seperti floppy disk.
    • Biaya tenaga kerja, merupakan biaya yang dikeluarkan kepada tenaga kerja yang didasari pada jam kerja yang diperolehnya.
 Apakah biaya proyek harus selalu dibebankan kepada pemakai? Jika tidak, mengapa sistem akuntansi proyek diperlukan?
Jawab: Tidak, biaya proyek tidak harus selalu dibebankan kepada pemakai. Sistem akuntansi proyek tetap diperlukan sebab dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dengan standar yang telah ditetapkan, sehingga dalam rangka malakukan pengendalian proyek sistem akuntansi tetap diperlukan agar proyek dapat berjalan seperti yang diharapkan.

sumber

Jago main Mobile Legend atau ML

10 Tips Bermain Mobile Legends Agar Jadi PRO PLAYER Tips & Trick Bermain ML Bagi Pemula agar tambah pro-  Game Moba seperti Mobile L...